Y.A.I Friends!
Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Y.A.I telah sukses melaksanakan kegiatan Webinar dengan tema "How To Branding Yourself in Digital Era" yang di selenggarakan 12 Agustus 2020 yang diikuti oleh 172 orang perserta dari berbagai lapisan masyarakat baik mahasiswa, praktisi maupun, dan teman - teman UMKM yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini hingga akhir.
Kegiatan diisi oleh pemaparan materi dari pembicara Dr. Ir. Eka Rakhmat Kabul, M.Sc dan David Joachim, M.Ds. Materi yang disampaikan yaitu mengenai personal branding, serta tips bagaimana membentuk personal branding dalam dunia digital.
What is Personal Branding?
Pasti kamu sering denger istilah ini, dan biasanya sangat terbiasa ditelinga para Publik figur, politisi, Publik speaker, sehingga istilah Personal Branding begitu Ekslusif bagi kita yang bukan mereka-mereka yang membangun profesinya dalam memunculkan citra diri.
Jadi Personal Branding hanya untuk orang-orang tertentu dong?
Jawabanya tentu tidak, karena pada hakekatnya setiap orang mempunyai personal branding, Personal branding tersebut secara alami menempel pada diri setiap orang baik secara fisik maupun Value (Nilai).
“Personal branding adalah proses memasarkan diri dan karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Citra ini kemudian dapat dipresentasikan lewat berbagai jalur, seperti media sosial, blog, situs web pribadi, hingga perilaku di depan umum. Layaknya produk atau jasa, brand personal memberikan gambaran tentang pengalaman yang akan didapat konsumen ketika berinteraksi dengan pemilik brand.
Brand personal yang baik dapat memberikan keuntungan secara dua arah. Pemilik brand bisa membuat produk atau perusahaan miliknya dikenal lebih luas, sementara calon konsumen bisa merasa lebih percaya diri untuk melakukan transaksi. Keuntungan ini juga terbawa ke luar perusahaan, karena jika perusahaan sukses, citra diri akan ikut terangkat.
Dengan kata lain Personal Branding itu bagaimana seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.
Berikut adalah 7 tips untuk membuat personal branding yang kuat :
1. Tentukan Tujuan Personal Branding.
Tujuan atau goals harus bersifat jangka panjang, ambisius, dan spesifik,
2. Lakukan Riset Personal Branding.
Dalam hal ini adalah menemukan sesuatu yang Anda bisa atau telah kuasai dan orang lain tidak atau belum. Kemudian, jadikan itu sebagai “superpower”, latih terus menerus, dan jadikan itu ceruk atau niche Anda.
3.Tentukan Personal Brand Anda.
Apapun yang Anda lakukan; menulis, mendesain, fotografi, dan lain sebagaianya, selalu ada ratusan hingga ribuan orang lainnya di luar sana yang melakukan hal yang sama.
Lalu, bagaimana Anda bisa “memenangkan” persaingan di antara mereka?
Penulis, desainer, dan fotografer mungkin sama-sama menulis, mendesain, dan mengambil foto. Namun, Anda bisa menjadi beda di antara ratusan atau ribuan orang lainnya dengan Bagaimana dan Mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut.
Personal brand Anda adalah keunikan yang Anda punya sejak dulu atau baru, temukan keunikan Anda.
4. Buat Konten yang Otentik dan Bernilai.
Konten, tentu saja. Komunikasikan dan pasarkan semua nilai dari personal brand Anda melalui konten-konten yang berkualitas.
Tulisan, video, presentasi, foto, dan berbagai macam konten akan berhasil memasarkan personal brand Anda hanya ketika konten tersebut otentik dan bernilai bagi audiens Anda.
Blog merupakan yang bagus untuk membangun personal brand melalui konten. Selain itu, Anda harus memiliki strategi dalam membuat konten termasuk membuat variasi konten melalui video, tulisan, e-book, foto, infografik, presentasi, dan masih banyak lagi. Jangan menjadi orang lain. Jadilah Anda yang otentik karena audiens bukan mengharapkan Anda menjaga imej secara sempurna di dunia digital.
Audiens mencari koneksi emosional dengan Anda melalui konten yang mengandung nilai-nilai personal brand Anda.
5. Konsisten.
Konsistensi adalah kata kunci dalam membangun personal brand.
Dengan mempraktikan konsistensi maka Anda telah membuktikan kalau Anda pantang menyerah dan dipastikan Anda akan memetik buahnya.
6. Fokus Pada Niche Anda.
Memang benar jika Anda berpikir bahwa, “kita tidak akan bisa membangun sebuah brand tanpa audiens.” Bangunlah sebuah komunitas di media sosial yang platform-nya sesuai dengan personal brand yang ingin Anda bangun. LinkedIn, misalnya, bagus untuk membangun jejaring profesional, dan Twitter bagus untuk mempromosikan konten-konten yang orisinal.
7. Investasi Untuk Personal Branding.
Melakukan investasi dalam personal branding bukanlah hal yang tabu dan tidak selalu harus mahal. Platform copywriter, web designer, developer, photographer, atau designer dengan portfolio yang menjanjikan untuk membantu mengembangkan personal branding seseorang.
Kami tetap ingatkan untuk tetap pakai Maskermu, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak jika harus beraktivitas diluar rumah ya.
www.yai.ac.id
Y.A.I Campus
(UPI Y.A.I - STIE Y.A.I - AA Y.A.I)
"Ensure Your Career and Bright Future"
#YAICampus #UPIYAI #STIEYAI #AAYAI #KampusStrategis #KampusFavorit #KampusBertarafInternasional #Kuliahdijakarta