Y.A.I Friends!

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Persada Indonesia Y.A.I telah menyelenggarakan kegiatan WEBINAR dengan tema “Strategi dan peningkatan produktifitas industri kecil menengah di tengah situasi pandemi”, pada hari Sabtu, 26 September 2020.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Dr. Ir. Eka Rakhmat Kabul, M.Sc dengan tema Branding RANDING Sebagai Strategi UMKM Menghadapi Situasi Pandemi.

Fenomena Bisnis Selama Pandemi (1)

Pada saat ini, di tengah masyarakat banyak bermunculan usaha dagang kebutuhan sehari-hari, seperti bahan sembako. Sebagian mereka menjadi re-seller, barang diambil langsung dari distributor kemudian ditawarkan pada masyarakat sekitar tempat tinggal. Penjualan dilakukan secara langsung maupun secara online menggunakan media sosial (Whatsapp) pada masyarakat sekitar yang banyak berdiam dirumah. Mengingat lingkupnya tidak terlalu luas hanya lingkungan tetangga, penjualan dilakukan dengan diantar langsung ke rumah dan pembayaran dilakukan pada saat barang diterima (Cash On Delivery). Strategi usaha ini cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama kebutuhan sembako, tanpa harus keluar rumah.

Fenomena Bisnis Selama Pandemi (2)

Transaksi perdagangan secara elektronik meningkat drastis selama pandemi COVID-19. Produk yang penjualannya mengalami peningkatan antara lain produk kesehatan meningkat 90%, produk penunjang hobi naik 70%, makanan naik 350%, dan produk herbal naik 200% . Meskipun pandemi COVID-19 memunculkan beberapa masalah bagi pelaku UMKM di sisi lain ada kesempatan yang juga muncul. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam usahanya.

Perubahan Perilaku Konsumen Saat Pandemi Corona :

1. Konsumsi akan Lebih Berfokus pada Nilai Konsumen akan lebih berfokus pada produk-produk yang memiliki nilai bagi kehidupannya. Nilai yang dianut konsumen juga bukan hanya nilai fisik (tangible), namun nilai-nilai intangible.

2. Konsumen Akan Membangun Kembali Awareness

• Meningkatkan brand awareness

• Mengandalkan social responsibility untuk membangun simpati dan keterlibatan konsumen Anda

• Mempersiapkan fitur baru/resep dan menu baru dan hal-hal lainnya yang dapat meningkatkan awareness konsumen

3. Konsumen Online Kini Bukan Hanya Generasi Millennial

Selain generasi milenial (generasi X), konsumen online pada saat dan pasca-pandemi juga akan didominasi oleh generasi boomer, satu tingkat diatas generasi X. Pada pasca-pandemi nanti atau bahkan saat pandemi, perusahaan termasuk UMKM harus lebih peka terhadap generasi tertua ini dan mampu menyasar pada semua kalangan baik dari segi diferensiasi produk dan kampanye (pemasaran).

Bangkitnya Tren Group Buying

• Pada awal tahun 2010-an, group buying sempat populer di seluruh negara tidak terlepas di Indonesia. Namun pada pertengahan tahun 2010-an di Indonesia. Namun di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, tren group buying atau pembelian kolektif masih bertahan hingga saat ini dan akhir-akhir ini menunjukkan tren meningkat kembali.

• Group buying sendiri adalah pembelian kolektif dari beberapa pembeli untuk mengaktifkan diskon. Karena kecenderungan orang sulit untuk mengeluarkan uang lebih saat pandemi, orang-orang akan bekerjasama untuk membeli barang tertentu untuk mendapatkan potongan harga.

Strategi Umum UMKM Saat Pandemi

1. Bagi beberapa sektor UMKM dengan produk-produk kebutuhan pokok (primer) masyarakat, seperti sektor makanan, minuman, dll idealnya UMKM harus tetap melakukan aktivitas penjualan dengan beberapa penyesuaian pada proses bisnis.

2. Sektor UMKM dengan produk-produk kebutuhan sekunder seperti bidang fashion bisa melakukan strategi bisnis baru, seperti memberikan diskon, promo buy 1 get 1 (misal : beli baju gratis masker, dsb) atau dengan memanfaatkan stok lama, memberi hadiah untuk nominal belanjaan tertentu, atau strategi lainnya.

3. Sektor UMKM dengan produk-produk kebutuhan tersier yang sama sekali tidak bisa beroperasi selama pandemi, misalnya, event organizer. Agar tidak berhenti beroperasi, pelaku UMKM yang masuk pada klaster tersebut bisa beralih usaha untuk sementara waktu.

Implementasi Strategi Bagi UMKM Saat Pandemi

1. Kreativitas dan Inovasi tindakan penyesuaian.

2. Memastikan cashflow terjaga dengan sehat mengelola uang tunai secara optimal.

3. Pahami perubahan perilaku konsumen konsumen tidak menghilang, yang terjadi adalah perubahan tempat dan perilaku.

4. Review produk termasuk customer profile sesuai dengan kebutuhan konsumen?

5. Menyesuaikan strategi customer relations dan kanal penjualan (offline ? online)

6. Merencanakan ulang pendapatan dan memangkas anggaran biaya.

7. Kolaborasi dan kerjasama usaha hingga dapat meningkatkan efisiensi, berbagi beban kerja dan bahkan mendapatkan ide-ide baru.

Implementasi Strategi Bagi UMKM Saat Pandemi

1. Kreativitas dan Inovasi tindakan penyesuaian.

2. Memastikan cashflow terjaga dengan sehat mengelola uang tunai secara optimal.

3. Pahami perubahan perilaku konsumen konsumen tidak menghilang, yang terjadi adalah perubahan tempat dan perilaku.

4. Review produk termasuk customer profile sesuai dengan kebutuhan konsumen?

5. Menyesuaikan strategi customer relations dan kanal penjualan (offline & online)

6. Merencanakan ulang pendapatan dan memangkas anggaran biaya.

7. Kolaborasi dan kerjasama usaha hingga dapat meningkatkan efisiensi, berbagi beban kerja dan bahkan mendapatkan ide-ide baru.

Seberapa Pentingnya Brand Di Era Digital Seperti Ini ?

Mungkin sebagian pemilik UKM berpikiran bahwa brand tidaklah terlalu penting, mulai sekarang segera hapus mindset seperti itu, karena sesungguhnya kekuatan itu justru datang dari brand yang Anda bangun. Ada beberapa alasan mengapa dunia usaha enggan membangun brand :

1. Menganggap berbiaya mahal (fakta/mitos)

2. Membangun brand itu rumit tidak membangun nilai produk diferensiasi produk, dan mengkomunikasikan nilai tersebut kepada konsumen.

3. UMKM tidak perlu membangun brand salah total ! Banyak manfaat brand bagi UMKM.

Manfaat brand, diantaranya :

1. Brand menyatakan identitas produk akan mudah dikenali dan dicari oleh pembeli

2. Menjadi pembeda, membedakan produk kita dengan pesaing

3. Membangun loyalitas pelanggan yang puas akan memasukkan brand kita tidak hanya dibenak mereka tapi juga hati mereka

4. Terbuka peluang jadi franchiser ketika brand kita telah mengakar kuat dibenak konsumen, kita dapat mewaralabakan brand kita dengan nilai tinggi.

5. Menjadi daya tarik dan kebanggaan daya tarik bagi calon konsumen dan juga bagi mitra bisnis, pemasok, distributor, karyawan, dan juga investor.

Konsep Branding

Brand mengacu pada nama perusahaan, logo, slogan, ekspresi visual atau “tampilan” perusahaan yang berhubungan dengan corporate identity dan corporate image.

Upaya branding dapat dilakukan dengan menentukan, yaitu :

1. Brand Personality

2. Brand Positioning

3. Brand Identifiers (Brand Drivers).

Strategi Membangun Brand (Di Era Digital)

1.Tentukan Target Market

2.Tentukan Konsep Digital Marketing yang Memberikan Solusi

3.Membuat Website Sebagai Media Pengenalan Produk dan Perusahaan

4.Branding Usaha dengan Aktif di Sosial Media

5.Pahami SEO(Search Engine Optimization), SEM(Search Engine Marketing), dan Digital Advertising

Hal-hal Yang Harus Dicermati Pelaku Usaha Di Era Digital Dalam Rangka Branding

- Teknologi dan Digital

- Digital Marketing (24 jam)

- Kreativitas dengan technology savvy

- Inovasi

- Produk Lama Vs Produk Baru

- Kualitas

- Harga

Sebagai Pekerjaan Utama

Masa Belajar Dan Mencari Pengalaman

• Kondisi Yang Penuh Tantangan

• Bisnis Lebih Banyak Dipengaruhi Trend

• Tidak Punya Kendali Atas Bisnis Sendiri

• Biaya Hidup Bergantung Dari Hasil Usaha

• Mencoba Berbagai Ide Yang Tertunda

• Berbuat Banyak Kesalahan

• Kekurangan Teman Seperjuangan

SISTEM BARU

• Memiliki Arah Dan Panduan Usaha

• Memiliki Pengalaman

• Bekerja Lebih Efisien Dan Terencana

Masa Pandemi

• Krisis / Peluang

• Banyak Supplier Yang Tutup

• Harga Barang Naik Berlipat-Lipat

• Banyak Daerah Lockdown